Dalam rangka memperingati delapan tahun kehadirannya di Indonesia, Wuling Motors resmi memperkenalkan Mitra EV, kendaraan listrik komersial pertamanya di pasar domestik. Kendaraan ini ditujukan bagi pelaku usaha dan operator logistik, serta dirancang sebagai solusi mobilitas ramah lingkungan yang efisien untuk sektor niaga.
Diperkenalkan dalam acara business preview di pabrik Wuling, Cikarang, Jumat (11/7/2025), Mitra EV hadir dengan slogan “Satu Mitra, Banyak Solusi” dan ditawarkan dalam dua varian, yaitu minibus dan blind van, dengan pilihan jarak tempuh Long Range dan Premium Range. Harga dibanderol mulai dari Rp299 juta hingga Rp344 juta (termasuk insentif PPN, wilayah Jakarta).
“Mitra EV kami hadirkan sebagai rekan kerja andal yang menawarkan efisiensi operasional, kenyamanan, dan fitur modern. Ini adalah kendaraan listrik multifungsi yang cocok untuk berbagai kebutuhan usaha,” ujar Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian.
Mobil ini dibekali dengan kapasitas kargo hingga 6,5 m³, sistem akses praktis seperti pintu geser ganda dan pintu belakang asimetris yang bisa terbuka hingga 270 derajat. Di sisi interior, kenyamanan pengemudi didukung dengan kursi yang dapat disetel dalam empat arah dan fitur tilt steering.
Dari sisi teknologi, Mitra EV dilengkapi berbagai fitur keselamatan seperti airbag, sistem pengereman ABS dan EBD, serta sensor parkir. Sementara untuk pengalaman berkendara, tersedia mode Eco, Normal, dan Sport, serta rotary shift selector dan power window. Lampu LED projector menambah kesan modern pada tampilannya.
Untuk efisiensi, Mitra EV memiliki daya jelajah hingga 400 km dalam sekali pengisian daya, serta mendukung teknologi fast charging dari 30% ke 80% hanya dalam waktu 30 menit. Kendaraan ini juga dibekali Magic Battery, teknologi baterai pintar yang dilengkapi pengaturan suhu otomatis, struktur pelindung M.U.S.T yang terinspirasi dari sayap pesawat, serta sel baterai berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk kebutuhan kendaraan niaga.
Sebagai tambahan, Mitra EV bebas dari pembatasan lalu lintas ganjil-genap dan menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. (*)
