Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, resmi mengoperasikan pabrik pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, kemarin (15/12). Kehadiran fasilitas manufaktur itu menandai langkah strategis VinFast untuk memperkuat ekspansi bisnisnya di Tanah Air sekaligus membangun fondasi industri kendaraan listrik yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau menyampaikan bahwa pabrik Subang dirancang untuk memperkuat daya saing perusahaan melalui peningkatan tingkat lokalisasi produksi. Selain itu, kehadiran fasilitas ini diharapkan memberikan dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
”Misi kami di pabrik Subang adalah untuk memperkuat kelebihan kompetitif VinFast, mencapai tingkat lokalisasi kendaraan, dan menciptakan ribuan pekerjaan berkualitas tinggi bagi pekerja lokal. Kami ingin berkontribusi untuk target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen,” ujarnya.
Pembangunan pabrik VinFast di Subang menyerap investasi lebih dari Rp3,5 triliun dan berdiri di atas lahan sekitar 170 hektare. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi awal 50.000 unit kendaraan listrik per tahun, dengan model VF3 sebagai produk perdana. Ke depan, pabrik ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga diproyeksikan menjadi basis produksi dan distribusi VinFast untuk kawasan Asia Tenggara.
Langkah VinFast mendapat apresiasi dari pemerintah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai VinFast sebagai salah satu investor terbesar asal Vietnam di Indonesia. Dia mengungkapkan adanya rencana penambahan investasi signifikan dari perusahaan tersebut. ”Pemerintah mengapresiasi rencana tambahan investasi Vinfast sekitar USD1 miliar atau Rp17 triliun, kapasitas dinaikkan dari 50.000 menjadi 350.000 unit per tahun,” ujar Airlangga.
Menurut dia, pemerintah juga mendorong peningkatan penggunaan komponen lokal melalui kerja sama dengan industri dalam negeri. ”Tapi sampai saat ini, kami berterima kasih atas pendirian pabrik ini. Vinfast menjadi produsen dengan komitmen yang tepat, dan cepat dalam menyelesaikan pembangunan pabrik,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir menegaskan bahwa peresmian pabrik VinFast menunjukkan posisi Indonesia yang tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen dalam ekosistem kendaraan listrik global.
”Kami mengajak Vinfast mendorong untuk lebih dalam untuk bekerja sama dalam pemanfaatan mineral kritis di RI. Semoga kerja sama ini bisa menguatkan komitmen membangun masa depan yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
VinFast menegaskan bahwa investasi di Indonesia merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Dengan beroperasinya pabrik Subang, VinFast kini mengelola empat fasilitas produksi aktif di berbagai negara, menjadikan Indonesia sebagai pabrik pertama di Asia Tenggara dan fasilitas kedua di luar Vietnam. ”Sejak awal kami datang dengan misi membangun ekosistem hijau yang menyeluruh. Kecepatan pembangunan ini mencerminkan komitmen dan kemampuan eksekusi VinFast sebagai pemain global,” ujar Pham Sanh Chau. (*)







