Berbagai inovasi yang dilakukan sejumlah pabrikan mobil listrik China seperti BYD, Geely, Li Auto, dan XPeng, terbukti diminati konsumen. Hal ini tentu berdampak langsung pada pertumbuhan pendapatan ketiga perusahaan, sehingga ketiganya berhasil menggeser para senior produsen mobil Eropa dan Jepang.
Bagaimana pabrikan China bisa melakukan semua itu? Profesor Manajemen dan Inovasi serta Direktur Pusat Kesiapan Masa Depan IMD Howard Yu membeberkan, cara pabrikan China mengembangkan mobil listrik, berbeda dengan metode para pemain tradisional. ”Mereka mengutamakan desain mobil berdasarkan pengembangan software dan integrasi digital. Sementara pemain lama biasanya terlalu menitikberatkan pada sisi hardware,” ujar Yu, dilansir dari keterangan resmi IMD, Selasa (27/5).
Efeknya, lanjut Howard, mereka tak perlu melakukan recall ketika mobil perlu melakukan kalibrasi kendaraan. Perbaikan suspensi hingga fitur keamanan, bisa dilakukan hanya dengan melakukan update software saja. Hal ini tentu menekan biaya produsen dan terasa lebih nyaman bagi konsumen ketimbang cara konvensional.
Digitalisasi juga mempengaruhi bagaimana mereka mengawasi dan mengamankan rantai pasokan dan distribusi. Dengan digital tracking system, pengiriman bisa dilacak dengan lebih presisi dan transparan. “Meskipun kendaraan listrik memerlukan komponen canggih seperti baterai dan semikonduktor, namun mereka mendapat keuntungan dari rantai pasokan yang lebih fleksibel. Sementara itu, kompleksitas rantai pasokan produsen mobil tradisional lebih rumit,” jelas Yu.
Selain itu, Pabrikan mobil China juga piawai membuat perbaikan dan penyesuaian dalam waktu singkat, sebagai contoh, mereka bisa meluncurkan model baru atau pembaruan software dengan kecepatan yang sulit disaingi oleh produsen mobil Barat. ”Sebagai contoh, pabrikan Barat mungkin perlu 5-7 tahun untuk membuat mobil generasi baru. Sementara produsen mobil China seperti Li Auto, bisa meluncurkan mobil baru setengah dari waktu yang dibutuhkan pabrikan Barat imbas dari sistem organisasi yang lincah seperti startup,” beber Yu.
Untuk pembaruan (upgrade) software, lanjut Yu, para produsen China bisa melakukannya setiap tahun di beberapa lini model EV-SUV mereka. Ketika permintaan mobil listrik meningkat, pabrikan China pun sangat gesit meraup pasar. Mereka mengakali dengan segera meningkatkan produksi untuk model-model entry-level terlebih dulu agar bisa mencuri start dan mengambil konsumen ketika lawan-lawan mereka masih sibuk memperbesar dan merombak pabrik. (*)